Sunday, July 5, 2009

-14- selesai

Kini aku sudah resmi menjadi istri Ibnu Suryo dan menjadi ibu untuk kedua anak adopsiku. Di usiaku yang sudah kepala 4, suamiku nggak mau mengambil resiko kehilangan aku demi anak. Baginya, anak dari rahimku atau bukan adalah sama saja, asalkan anak-anak itu besar di tanganku.

Hm, suamiku memang sangat romantis, kan?

Dan mungkin kalian bertanya, mengapa aku nggak mempermasalahkan umur saat suamiku melamar saat itu. Asal tahu saja, aku tetap bertanya padanya tentang perbedaan umur kami yang terlalu jauh. Dan mengapa akhirnya dengan mantap aku bersedia menjadi istrinya? Kalian pasti nggak akan percaya.

Dia hanya bilang, “Rasulullah saja mau menikah dengan Siti Khadijah yang berbeda umur sangat jauh dari Beliau, kenapa aku yang manusia biasa sangat mempermasalahkan hal itu?”

Ya.

Aku jatuh cinta padanya. Aku sangat beruntung memilikinya. Biarlah mereka mengatakan hal-hal buruk soal pernikahanku ini, karena yang terpenting, aku memiliki orang yang aku cintai yang aku yakini benar, dia juga sangat mencintaiku…

Kini aku baru sadar, kalau cinta itu nggak selamanya hanya bikin aku nangis, tapi juga bisa membuatku ingin hidup lebih lama… dan lebih lama… dan lebih lama lagi… untuk bisa selalu bersama dengan suamiku. Kalau ternyata, cinta itu tak pernah salah tempat. Karena ternyata… cinta itu selalu datang tepat di saat kita paling membutuhkannya.

Aku tahu, hidupku memang lebih mirip dongeng Walt Disney daripada kenyataan, tapi asal kalian tahu, aku bercerita apa adanya. Memang sepertinya terlalu indah untuk menjadi kisah cinta yang nyata, tapi jika boleh aku merasa egois dan narsis, bukankah aku berhak untuk merasakan keindahan itu?

Aku yakin, sekarang, hidup ini memang sangat indah…

*

Surabaya, August 7, 2006

No comments:

Post a Comment